Apa yang Anda rasakan sesaat
sebelum tampil melakukan presentasi di depan umum? Apakah telapak tangan Anda
berkeringat, kerongkongan kering dan tercekat, wajah memerah, suara bergetar,
jantung berdebar, dan perut mulas? Penderitaan semacam ini tak hanya Anda alami
saat berbicara di hadapan ratusan orang yang tidak Anda kenal, tetapi juga saat
rapat bersama rekan-rekan Anda sendiri.
Pada saat itu, Anda sebenarnya
sedang mengalami sindrom tidak percaya diri. Penyebabnya, karena Anda memang
tidak terbiasa berbicara di depan umum, atau tidak siap tampil. Hal ini tak
hanya dialami oleh Anda yang baru pertama kali menjadi pembicara. Bahkan
orang yang sudah sering tampil sebagai public speaker pun
masih sering mengalaminya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bisa karena
belum mempersiapkan diri dengan materi, bisa pula karena tidak
tahu siapa hadirin yang dihadapi.
Membangun kepercayaan
diri
Menurut Alexander Sriewijono,
psikolog yang juga pendiri TALK-inc, School for TV Presenter-MC, seorang
pembicara yang sukses selalu tahu cara membangkitkan kepercayaan dalam dirinya,
sebaiknya ia tahu cara membawakan pidato atau presentasinya. Apalah artinya
kata-kata yang hebat apabila tidak disertai keyakinan pada saat
menyampaikannya.
Untuk membangun kepercayaan
diri, ada tiga strategi yang dapat dilakukan:
A. Mengembangkan sikap matang, yang
terdiri atas tiga hal:
1. Kecerdasan emosional, yaitu
kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul dalam dirinya,
dan menjadikan emosi itu sebagai pemacu untuk bertindak sesuai tujuan yang
ingin dicapai.
2. Tampilkan kematangan usia,
sehingga Anda dapat menyampaikan gagasan dan perasaannya secara dewasa,
asertif, dan profesional. Artinya, Anda tidak berbicara seperti remaja,
menggunakan gaya bahasa remaja (kecuali saat berbicara di forum remaja), atau
berpikir dangkal seperti remaja yang belum mampu berpikir kritis.
3. Membangun gambaran yang
positif terhadap diri sendiri. Penilaian orang lain terhadap diri kita (impression)
sering mempengaruhi penilaian kita tentang diri sendiri (self-image).
Penilaian yang buruk membuat kita jadi rendah diri. Bagi orang yang memiliki
penghargaan diri (self-esteem) yang rendah, penilaian orang lain
terhadap dirinya membuat ia menjadi terpuruk. Inilah mengapa kita cemas atau
takut tidak tampil bagus, takut ditertawakan, takut salah, dan seterusnya.
B. Kendalikan penghambat kepercayaan diri Anda, yang umumnya ada tiga hal:
1. Cara berpikir negatif
terhadap diri sendiri, seperti perasaan tidak siap tampil di depan umum, tidak
menguasai topik, takut dikritik, takut presentasinya akan mengecewakan, tidak
tahu apa yang harus disampaikan, dan lain-lain. Jelas bukan hadirin yang
membuat Anda tidak percaya diri, melainkan pikiran negatif Anda
sendiri.
2. Nyatakan perasaan atau
pikiran Anda dengan lebih spesifik, apakah sedih, takut, kecewa, kesepian, dan
sebagainya; bukannya "saya merasa kacau". Ketika mengekspresikan
perasaan marah, jelaskan dulu perilaku spesifik yang tidak Anda sukai, lalu
perasaan Anda sendiri. Atau bila ada perasaan ganda mengenai sesuatu, sampaikan
dengan jelas. Misalnya, "Saya punya perasaan ganda tentang apa yang baru
Anda lakukan. Saya senang dan berterima kasih Anda telah membantu saya
menjelaskan masalah, tapi saya tidak suka diinterupsi ketika belum selesai
berbicara." Penggunaan kata "Saya" atau "Saya merasa"
akan membantu Anda mengekspresikan perasaan yang sulit tanpa menyerang harga
diri lawan bicara.
3. Cara Anda menempatkan diri
yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di hadapan orang lain. Pembicara yang
memandang dirinya lebih dari orang lain tidak dapat menciptakan atmosfer yang
positif dalam suatu presentasi. Ia berbicara terus-menerus, mendominasi
percakapan, dan tidak memberikan kesempatan pada hadirin untuk mengungkapkan
gagasan, sehingga komunikasi berlangsung satu arah. Sebaiknya, pembicara yang
merasa dirinya lebih rendah daripada hadirin cenderung tidak tegas ketika
menyampaikan suatu pesan yang harus diwujudkan dalam tindakan. Ia membiarkan
hadirin mendebat argumentasinya tanpa hasrat kuat untuk mempertahankannya.
Ketika hadirin asyik berbicara sendiri, ia tidak berani memperingatkannya.
C. Atasi rasa takut Anda.
Anda bisa
membiarkan rasa takut menguasai pikiran, atau justru menggunakannya untuk
membuat latihan berbicara yang maksimal. Ada beberapa tips yang bisa Anda
lakukan sebelum menyampaikan presentasi:
* Atur nafas sampai merasa
tenang.
* Buat jeda beberapa saat
sebelum memulai pidato.
* Yakini bahwa tanda-tanda
kecemasan fisik itu tak terlihat.
* Jangan biarkan hadiri
mengetahui kegugupan Anda, apalagi meminta maaf untuknya.
* Buatlah persiapan matang
sebelum tampil.
* Terimalah ketidaksempurnaan.
* Jangan terbebani oleh
penampilan, fokuslah pada komunikasi.
* Jangan membebani pikiran
dengan berusaha menghafal isi pidato.
* Gunakan alat-alat bantu untuk
mengalihkan kecemasan.
* Bayangkan diri Anda tengah
memberikan pidato yang bagus dan kuat.
0 komentar:
Posting Komentar